Sekarang ni hangat disebut mengenai H1N1. Setakat semalam (5/8/200) sudah 13 korban penyakit ini berlaku di Malaysia. Dalam minggu lepas saya agak risau dengan keluarga saya kerana semuanya mengalami demam yang teruk. Pada sabtu lepas, isteri saya demam sehingga tak mampu bangun sepanjang hari, diikuti pula dengan Mujtaba (anak sulung).
Semua yang bertemu berpesan agar berjaga-jaga. Selaku seorang Islam, kita harus berjaga-jaga dan mengambil langkah pencegahan. Saya ada juga mendapat e-mail supaya mengamalkan Hizib al-Nawawi bagi menghindarkan penyakit. Namun begitu, saya lebih selesa dengan membaca ayat-ayat al-Quran dan doa nabi yang ma'thur. Ini kerana keberkatan doa yang datang dari al-Quran dan Hadith Sahih jauh lebih berkesan. Jangan pula salah faham yang saya ni anti bacaan Hizib..tetapi saya ni hamba al-Quran, jadi al-Quranlah tempat saya bergantung. Di sini saya ingin cadangkan beberapa doa yang boleh kita amal bersama untuk menghindarkan makhluk Allah yang bergelar H1N1 ini,
1- Kita perlu memba 3 Qul. Penekanan yang boleh diberikan ialah pada surah al-Falaq ayat yang pertama dan kedua. Ayat itu bermaksud:
Katakanlah (wahai Muhammad); "Aku berlindung kepada (Allah) Tuhan yang menciptakan sekalian makhluk,
"Dari bencana makhluk-makhluk yang Ia ciptakan; (al-Falaq[113:1-2]).
Makhluk jahat yang dimaksudkan oleh Allah di dalam ayat ini terlalu umum dan boleh merangkumi apa sahaja termasukkan penyakit yang sedang bermaharajalela sekarang ini.
Apa yang pasti, pembacaan serta penghayatan kepada maksud Syarri Ma Khalaq ini hanya akan benar-benar difahami sekiranya kita benar-benart memahami maksud yang cuba disampaikan oleh Allah. Mari kita renung tafsiran 2 ayat ini yang dibawa oleh HAMKA di dalam Tafsirnya , Tafsir al-Azhar:
AI-Falaq ada juga diartikan dengan peralihan. Peralihan dari malam ke siang, peralihan dari tanah yang telah sangat kering karena kemarau, lalu turun hujan, maka hiduplah kembali tumbuh-tumbuhan. Peralihan dari biji kering terlempar ke atas tanah, lalu timbul uratnya dan dia memulai hidup. Maka ber¬selindunglah kita kepada Tuhan, dalam sebutanNya sebagai RABB, yang ber¬arti mengatur, mendidik dan memelihara; supaya berkenanlah kiranya Tuhan memperlindungi kita, dari kemungkinan-kemungkinan bahaya yang terkandung pada pergantian siang dan malam atau peralihan musim.
"Dari kejahatan apa-apa yang telah Dia jadikan."(ayat 2). Semua makhluk ini Allahlah yang menciptakannya; baik langit dengan segala matahari, bulan dan bintang gemintangnya, sampai kepada awan-awannya yang berarak. Atau bumi dengan segala isi penghuninya, lautnya dan daratnya, bukitnya dan lurahnya. Semuanya adalah ciptaan Tuhan, sedang kita manusia ini hanyalah satu makhluk kecil saja yang terselat di dalamnya. Dan segala yang telah dijadi¬kan Allah itu bisa saja membahayakan bagi manusia, meskipun sepintas lalu kelihatan tidak apa-apa.
Hujan yang lebat bisa menjadi banjir dan kita ditimpa celaka kejahatan banjir; hanyut dan tenggelam.
Panas yang terik bisa menjelma menjadi kebakaran besar; dan kita bisa saja turut hangus terbakar.
Gunung yang tinggi yang sepintas lalu menjadi perhiasan alam keliling dan penangkis angin dan ribut, bisa runtuh dan longsor, kita pun mati terhimpit dalam timbunan tanah..
Lautan yang luas dapat kita layari. Tetapi kapal yang kita tumpang bisa saja dihantam badai, tiang patah, atau tersandung kepada gunung salju, kapal pun tenggelam, kita pun mati.
Naik kapal udara adalah alat perhubungan yang paling cepat di zaman moden ini. Bisa saja awan sangat tebal sehingga tidak dapat ditembus oleh penglihatan, sehingga tiba-tiba kapalterbang terbentur[1] kepada gunung; dia pun hancur dan kita pun turut hancur di dalamnya. Atau sangat keras badai di laut sehingga kapal udara itu tidak dapat mengatasinya, dia pun tenggelam dan kita pun turut tenggelam ke dalam perut lautan.
Bermain-main di bawah pohon kayu besar. Tiba-tiba angin puyuh datang berhembus, pohon itu tumbang, kita mati dihimpitnya.
Naik keretapi yang ter¬gelincir relnya, sehingga jatuh dan hancur. Naik mobil yang tiba-tiba tidak ter¬kendalikan, sehingga masuk ke dalam lurah.
Sedang kita enak-enak berjalan di jalan raya, tiba-tiba ada orang mengamuk, mana yang bertemu ditikamnya, kita pun kena.
Kompor[2] minyak sedang orang perempuan bertanak di dapur, tiba-¬tiba meletus. Perempuan yang tengah bertanak itu dikeluyut minyak tanah, ter¬bakar dan mati.
Orang sedang naik sepeda[3] kencang, tiba-tiba terbentur ke batu besar, terlempar badannya, kena tonggak kawat, pecah kepalanya dan mati.
Maka semua yang dijadikan Allah itu mungkin saja ada bahayanya, yang tidak kita sangka; Januari 1973 meletus gunung di Iceland dengan tiba-tiba padahal menurut penyelidikan ahli-ahli sudah 7000 tahun gunung itu tidak berapi lagi. Kita manusia ini hanya satu makhluk kecil saja hidup di antara makhluk Allah yang lebih besar dan lebih dahsyat.
Sepaku kecil yang terlepas daripada terompah orang di jalan raya. Apalah artinya sepaku kecil itu. Tiba-tiba terpijak di kaki seorang yang sedang berjalan kaki, karena kebetulan dia tidak memakai alas kaki. Sepaku itu berkarat dan karatnya itu berbisa. Dia terpijak oleh telapak kaki, lalu pada luka kecil itu timbul infeksi keracunan darah. Tidak lama kemudian matilah orang yang kena infeksi itu setelah paku kecil yang bercampak di tengah jalan yang tidak berarti itu.
Sebab itu maka dapatlah dikatakan bahwa di mana-mana ada bahaya. Kita tidak boleh lupa hal ini. Tuhan Allah sebagai Pencipta seluruh alam Maha Kuasa pula menyelipkan bahaya pada barang-barang atau sesuatu yang kita pandang remeh. Oleh sebab itu di dalam ayat ini kita disuruh memperlindung¬kan diri kepada Tuhan dalam namanya sebagai RABB, penjaga, pemelihara, pendidik dan pengasuh, agar diselamatkanlah kiranya kita daripada segala bahaya yang mungkin ada saja di seluruh Alam Yang Tuhan Ciptakan.
KESIMPULANNYA: Semua erkara yang menjadi ancaman kepada manusia dikategorikan di bawah ayat kedua surah al-Falaq, termasuklah wabak sekarang ini.
2-Doa baginda Rasulullah SAW yang masyhur:
بسم الله الذي لايضر مع اسمه شيء في الأرض ولا في السماء وهو السميع العليم
[Dengan nama Allah yang tidaklah memudharatkan bersama NamaNya segala sesuatu yang ada di bumi dan langit , Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(3 kali)]
Kata Rasulullah saw: Barangsiapa membacanya sebanyak tiga kali ketika pagi dan petang hari, maka tidak ada sesuatu pun yang membahayakan dirinya.”
HR. Abu Dawud 4/323, At-Tirmidzi 5/465, Ibnu Majah dan Ahmad. Lihat Shahih Ibnu Majah 2/332,- rujuk Hisnul Muslim.
SEMOGA DENGAN MENGAMALKAN 2 PERKARA DI ATAS DAPAT MENGHINDARKAN KITA DARIPADA MUSIBAH H1N1 YANG SUNGGUH MENGRIKAN INI.